Lembar Fakta / Publikasi

Published: 28/01/2016

Kabupaten Siak memiliki luas wilayah 811.848 hektar. Berdasarkan data Global Forest Watch (GFW) selama periode 2001 hingga 2014, Kabupaten Siak tercatat mengalami kehilangan lahan tutupan pohon seluas 363.398 hektar atau 45%. Dalam kurun 14 tahun Kabupaten Siak kehilangan wilayah tutupan pohon seluas 25.957 hektar setiap tahunnya.  

Kehilangan lahan tutupan pohon terbesar pada periode 2001 sampai 2014, terjadi pada 2007 dimana total luas lahan tutupan pohon yang hilang adalah 46.142 hektar.

Laju deforestasi yang semakin cepat per tahunnya di picu oleh banyaknya izin konsesi yang diberikan pada perusahaan-perusahaan perkebunan dan kehutanan, yang mengakibatkan akses masyarakat  terhadap hutan dan sumber daya alam semakin terbatas.

Persoalan pencemaran sumber air akibat limbah kebun sawit juga menyulitkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan aktivitas pertanian. Air berwarna kuning kecoklatan dan berbau besi sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan memasak.

Masyarakat perempuan tidak banyak dilibatkan dalam pertemuan atau musyawarah desa terkait proses advokasi dan pengambilan keputusan pengelolaan lahan. Hal ini tidak sebanding dengan kontribusi yang dilakukan perempuan dalam pengelolaan kebun-kebun keluarga. Perempuan terlibat langsung mengelola kebun keluarga dengan melakukan pemupukan, membersihkan rumput liar, memunguti buah yang jatuh, menyadap dan mengambil getah karet serta menjualnya. Karena perempuan berperan aktif dalam pengelolaan lahan, maka perempuan harus dilibatkan dalam proses advokasi dan pengambilan kebijakan akan penggunaan dan pemberian izin lahan, agar perempuan dapat turut menyuarakan kepentingan dan kebutuhan mereka.

Factsheet_Dampak Konsesi Hutan terhadap Perempuan Kabupaten Siak-Riau.pdf