Peningkatan Kapasitas / Workshop
Published: 31/05/2007
Kegiatan peningkatan kapasitas bagi staf WRI dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kompetensi dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan mengawasi strategi yang tepat dan dapat diterapkan serta mengevaluasi efeknya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai sebuah lembaga penelitian, para staf WRI wajib memiliki pengalaman yang memadai untuk mengimplementasikan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Para staf juga harus memiliki kompetensi dalam melakukan analisis yang mendalam untuk berkontribusi terhadap perbaikan kualitas dari kondisi dan posisi perempuan di Indonesia. Berdasarkan tujuan ini, staf WRI menghadiri konferensi dan lokakarya di Summer Institute on Migration (SIM) di Quezon City, Filipina, 6-29 Mei, 2007.
Tujuan Kegiatan:
- Meningkatkan pengetahuan mengenai hak asasi perempuan di tingkat internasional dan nasional dengan berpartisipasi pada Konferensi Tahunan Ke-9 Hak Asasi Perempuan Internasional (IWHR).
- Meningkatkan pengetahuan mengenai migrasi dalam berbagai dimensi dengan berpartisipasi dalam Lokakarya di Summer Institute on Migration (SIM).
- Membangun jaringan dengan organisasi-organisasi perempuan di Filipina.
- Belajar dari pengalaman dan aktivitas para peserta dan organisasi-organisasi perempuan guna mendapatkan inisiatif untuk menentukan strategi yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kemampuan perempuan untuk memperoleh akses terhadap sumberdaya khususnya yang berkaitan dengan partisipasi pejabat/pemerintah setempat.
Capaian dari Aktivitas
Aktivitas |
Capaian |
Catatan |
Berpartisipasi dalam Konferensi Tahunan Ke-9 Hak Asasi Perempuan Internasional (IWHR) |
|
|
Mengembangkan jaringan dengan organisasi-organisasi perempuan di Filipina. |
|
WRI mengunjungi dua organisasi di Filipina, yaitu Visayan Forum dan Migrant Forum in Asia (MFA). Visayan Forum adalah sebuah organisasi perempuan yang berfokus pada isu perdagangan perempuan dan anak-anak. Visayan Forum menyediakan layanan berupa dukungan psikologis dan peningkatan kapasitas. Sebagian besar korban yang dibantu adalah perempuan pekerja migran. Sedangkan Migrant Forum in Asia (MFA) adalah sebuah organisasi internasional yang berlokasi di Filipina dan berfokus pada pendorongan upaya pekerja migran untuk mendapatkan hak-hak dan keadilan. Saat kunjungan ke Visayan Forum, direktur eksekutif organisasi tersebut sedang menghadiri pertemuan di provinsi. Pada saat yang bersamaan, direktur eksekutif dari Migrant Forum in Asia juga sedang menghadiri pertemuan internasional mengenai pekerja migran di Bangkok, Thailand. |
Berpartisipasi pada Lokakarya di Summer Institute on Migration (SIM)
|
|
|
Pencapaian Program
Terdapat beberapa capaian dari program ini. Pertama, staf WRI meningkatkan kapasitasnya dalam Hak Asasi Perempuan dengan berpartisipasi pada Konferensi Tahunan ke-9 Hak Asasi Perempuan Internasionl (IWHR). Staf WRI juga menjadi lebih sensitif dalam menganalisis kondisi dan posisi perempuan dalam perspektif Hak Asasi Manusia dengan menggunakan CEDAW dan lainnya. Selain itu, staf WRI juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman lebih dari peserta lain dari berbagai negara mengenai isu migrasi dengan berpartisipasi dalam Lokakarya di Summer Institute on Migration (SIM). Berpartisipasi dalam lokakarya memperkuat staf WRI dalam melakukan analisis atas isu migran dalam berbagai dimensinya.
Kedua, staf WRI telah membangun jaringan dengan berbagai pihak, seperti membangun jaringan dengan Miriam College-Women and Gender Institute (WAGI) sebagai penyelenggara lokakarya dan konferensi. Miriam College-WAGI adalah pusat penelitian, pelatihan, dan advokasi hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dan pembelajaran yang tidak seksis dalam mendukung kepemimpinan para perempuan muda dan pelajar.
Jaringan lain juga dibangun oleh WRI dengan organisasi-organisasi perempuan di Filipina: CATW-AP (Koalisi Menentang Perdagangan Perempuan-Asia Pasifik), Likhaan, Women Health, WAND, Saligan, Kanlungan, dan W-Lead. Organisasi-organisasi perempuan ini telah berbagi pengalaman dalam berbagai isu yang terkait dengan fokus masing-masing organisasi. Staf WRI memperoleh pengalaman mengenai isu kesehatan reproduksi, hak-hak perempuan terkait dengan kesehatan reproduksi, layanan kesehatan reproduksi, pekerja migran perempuan, advokasi dan layanan bagi pekerja migran perempuan, advokasi kebijakan, dan advokasi hukum. Selain itu, staf WRI juga memperoleh gambaran mengenai berbagai aktivitas dan strategi yang dapat ditempuh dalam upaya meningkatkan kapasitas perempuan. Lebih lanjut, WRI juga mendapatkan kepastian bantuan dari sebuah organisasi yang akan mendaftarkan WRI ke sebuah jaringan internasional. Staf WRI juga membangun jaringan dengan para peserta lain selama konferensi dan lokakarya.
Segala pencapaian ini dapat menguntungkan organisasi. Peningkatan pengetahuan dan kapasitas staf WRI mengenai hak asasi perempuan dan migrasi dapat meningkatkan kualitas dalam melakukan penelitian dan aktivitas advokasi. Staf WRI juga dapat berkontribusi dalam membangun strategi dengan mempertimbangkan strategi yang telah dilakukan oleh organisasi dan para peserta lainnya mengenai upaya meningkatkan kemampuan perempuan dalam mendapatkan akses atas sumber daya khususnya yang berkaitan dengan penuntutan hak berpartisipasi pejabat/pemerintah setempat. Pembangunan jaringan dengan organsisasi perempuan dan peserta-peserta lain juga akan memperluas cakrawala dan akses WRI. ***