2015 / Liputan Media / Media
Published: 07/04/2015
Sumber: indonesiapopuler.com, 27 March 2015
Kurangnya pemahaman mendalam orang-orang perihal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Tubuh Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan jadi masalah yang pantas di perhatikan.
Direktur Riset Women Research Institute, Edriana Noerdin, bahkan juga mengatakan, info yang hingga ke orang-orang masih tetap terbatas serta simpang siur. Pada akhirnya mereka tak tahu perihal mana saja yang dijamin sendiri serta mana yg tidak. Banyak yang mengeluhkan mengapa mesti membayar cost rumah sakit. Sesaat langkah pandang yang di bangun sekarang ini seakan telah gratis seluruhnya dengan bermodalkan kartu BPJS.
”Info tak seragam. Bila asuransi swasta, kita di beri buku tips kecil komplit tentang apa sajakah manfaat yang kita bisa serta apa yg tidak dijamin. Namun malah BPJS tidak ada (red: sediakan),” kata Endriana di sela-sela seminar Efektivitas Jaminan Kesehatan Nasional untuk Turunkan Angka Kematian Ibu di Crowne Plaza Hotel, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Masalah lain, umumnya orang-orang Indonesia tak dapat terhubung internet hingga info yang mereka terima terbatas.” Tak ada brosur, flyer yang mudah diberikan orang-orang saat mereka mendaftar BPJS Kesehatan. Hingga tak ada service perihal info kesehatan yang mudah dibuka orang-orang,” tuturnya.
Orang-orang, kata Endriana, malah memperoleh banyak info dari beragam media dengan durasi yang singkat hingga info tak komplit.” JKN memercayakan penyebaran info lewat internet. Sesaat tak seluruhnya orang-orang dapat akses on-line. Semoga mereka (red: BPJS) dapat memberi buku segera,” tegasnya.