Lembar Fakta / Publikasi

Published: 27/02/2018

Peningkatan dan perluasan akses pemasaran produk olahan kelompok perempuan menjadi salah satu target utama dari kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Riguk, Sintang, Kalimantan Barat. Selama ini, kegiatan wirausaha kecil-kecilan yang dilakukan oleh warga di Desa Riguk selalu terhambat oleh kurangnya akses pada pasar serta buruknya infrastruktur penunjang pemasaran.

 

Sebagai salah satu hasil yang ingin dicapai dalam proyek PSDABM MCA-I oleh Konsorsium Yayasan Women Research Institute (YWRI) adalah meningkatkan akses perempuan anggota kelompok Asri dan kelompok Karya Mandiri terhadap infrastruktur produksi dan pemasaran dengan tujuan untuk menguatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan pendapatan anggota kelompok secara maksimal, serta memperluas cakupan pasar produk olahan kelompok. Perluasan pasar hasil produksi kelompok dilakukan agar dapat lebih dikenal masyarakat di tingkat daerah Sintang, atau bahkan hingga ke tingkat nasional sebagai oleh-oleh khas daerah. Diharapkan dengan adanya perluasan cakupan pasar yang menembus batas-batas geografis daerah, dapat berujung kepada efek domino yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Riguk secara keseluruhan, terutama para perempuannya.

 

 Strategi Pengembangan Pasar

Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan cara riset pasar, pengajuan perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan keikutsertaan dalam pameran. Selain itu, kelompok perempuan juga mendapatkan pelatihan peningkatan keterampilan produksi dan pengemasan serta lokakarya pengembangan usaha dan strategi pemasaran.

 

Forum Pemangku Kepentingan

Kesuksesan kegiatan pemberdayaan perekonomian kelompok tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dari seluruh pihak, terutama dari pemerintah daerah dan pemerintah desa. Sehubungan dengan hal tersebut, diadakan kegiatan Multi Stakeholder Forum atau Forum Pemangku Kepentingan.

 

Dalam forum tersebut, perwakilan anggota kelompok berkesempatan menyampaikan kebutuhan dari kelompok terkait tantangan dan hambatan yang dihadapi. Bupati Sintang yakni Bapak Jarot Winarno yang turut hadir pun menekankan pentingnya kegiatan pemberdayaan untuk perempuan, mengapresiasi perkembangan program dan kelompok binaan program, dan memberikan masukan untuk menguatkan kelembagaan kelompok agar dapat terus dibina dan didukung oleh Pemerintah Daerah pasca berakhirnya program.

 

Dokumen Lembar Fakta dapat diunduh pada tautan berikut:

3_Kalimantan Barat_Pengembangan Strategi Pemasaran