Lembar Fakta / Publikasi
Published: 27/02/2018
Permasalahan kemiskinan menjadi bagian penting dalam pembangunan pedesaan, karena mayoritas golongan miskin di desa adalah kaum perempuan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kesempatan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan baru, memperoleh sumber-sumber kegiatan ekonomi serta aktifitas produktif lainnya.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Konsorsium YWRI melakukan program Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Perempuan pada empat nagari di Sumatera Barat dengan memberikan akses dan manfaat kepada kelompok perempuan dalam mengelola tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Program ini selain mendorong pengelolaan lingkungan yang baik, juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian perempuan.
Pengorganisasian Kelompok Perempuan
Pendampingan Konsorsium YWRI di Sumatera Barat dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan (Nagari Barung-Barung Belantai Selatan dan Nagari Kapujan Koto Berapak) dan Kabupaten Solok Selatan (Nagari Lubuk Malako dan NagariPadang Gantiang). Pendampingan dimulai dengan tahapan pendekatan dan identifikasi kelompok yang melibatkan perempuan di tingkat nagari. Diketahui bahwa selama ini sudah terdapat organisasi yang melibatkan perempuan, tetapi tidak dikelola secara baik dan tidak aktif dalam berkegiatan.
Pada bulan November 2016, tercatat sebanyak 397 perempuan menjadi anggota kelompok di empat nagari dampingan Konsorsium YWRI. Jenis kelompok yang dibentuk adalah kelompok tani perempuan yang kemudian memilih untuk melakukan usaha produksi cokelat dan sirup pala. Berikut adalah informasi terkait kelompok dampingan Konsorsium YWRI.
Inisiasi Kelompok Perempuan menjadi Koperasi
Keberhasilan perempuan dalam pengorganisian kelompok menumbuhkan semangat untuk membentuk Koperasi. Pembentukan koperasi sejalan dengan kebutuhan dalam membuat wadah untuk melakukan pengelolaan unit usaha cokelat dan pala.
Kekuatan Perempuan dalam Advokasi Anggaran
Sebagai program pemberdayaan tentunya berupaya membuat perempuan mampu mandiri dalam menyampaikan pendapat dan kebutuhannya. Dengan adanya kekuatan kolektif dari pengorganisasian kelompok, maka Konsorsium YWRI berupaya untuk mengoptimalkan potensi ini melalui peningkatan kapasitas berupa pelatihan terkait kepemimpinan perempuan dan advokasi anggaran. Dari pelatihan tersebut, anggota kelompok memahami peran dan kedudukan perempuan dalam pemerintah yang dapat ditindaklanjuti dengan teknik advokasi.
Forum Lintas Nagari: Berbagi Pengalaman antar Perempuan
Forum lintas nagari dilakukan di tingkat kabupaten yang ditujukkan untuk meningkatkan motivasi kelompok perempuan dalam pengorganisasian kelompok, membuat jaringan produksi dan jalinan komunikasi antar nigari. Pelibatan pemangku kepentingan dalam kegiatan pengorganisasian dan peningkatan kapasitas kelompok perempuan sangat penting agar bisa mengusulkan adanya upaya replikasi dari pembelajaran baik antar kelompok perempuan.
Dokumen Lembar Fakta dapat diunduh pada tautan berikut:
1_Sumatera Barat_Pengorganisasian Perempuan dalam Pengelolaan Hasil Hutan Non Kayu