Lembar Fakta / Publikasi
Published: 26/02/2018
Hasil riset aksi yang dilakukan oleh tim Konsorsium Yayasan Women Research Institute (YWRI) dan Perkumpulan PENA mengenai potensi alam di Desa Riguk, Sintang, Kalimantan Barat yang dapat diolah dan dikembangkan oleh warga menemukan bahwa komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang berpotensi adalah bunga rosela dan ubi ungu. Namun, pembudidayaan dan pengolahan komoditas tersebut awalnya masih sangat terbatas pada beberapa anggota kelompok saja dan masih dilakukan secara sederhana, sehingga berpotensi menjadi risiko yang menghambat dalam proses produksi.
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, program Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Perempuan melakukan dua jenis intervensi yakni melalui penyediaan fasilitas penunjang produksi dan budidaya, serta melalui penguatan kapasitas kelompok perempuan.
Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam Diversifikasi Produk
Untuk meningkatkan kemampuan anggota kelompok dalam melakukan budidaya dan pengolahan komoditas rosela dan ubi ungu, Konsorsium YWRI menyelenggarakan Pelatihan Budidaya dan Teknik Pengolahan. Melalui kegiatan budidaya dan diversifikasi produk ini maka kegiatan ekonomi perempuan di desa Riguk menjadi lebih baik dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat sekitar desa Riguk pada umumnya.
Peningkatan Kapasitas Manajemen Usaha
Salah satu bentuk intervensi program untuk meningkatkan kapasitas anggota kelompok dalam hal manajemen pemasaran dan pengelolaan keuangan dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Keuangan. Salah satu fokus dalam pelatihan ini adalah mempraktikkan perhitungan harga penjualan produk (HPP) dari produk olahan rosela dan ubi ungu yakni teh rosela dan tepung ubi ungu sebagai rancangan pembuatan rencana bisnis kelompok.
Penyediaan Teknologi Tepat Guna dan Bibit Ubi Ungu & Rosela
Untuk mendukung kegiatan produksi dan pembudidayaan kelompok serta kegiatan Pelatihan Budidaya dan Teknik Pengolahan, anggota kelompok difasilitasi dengan penyediaan teknologi tepat guna maupun bibit ubi ungu dan bibit rosela, baik rosela unggul maupun lokal, untuk proses pembibitan.
Persiapan Rumah Produksi
Salah satu kunci dalam proses produksi adalah rumah produksi yang sesuai standar kebersihan, keamanan, dan aspek lingkungan. Hal ini dijalankan sesuai dengan kerangka sistem manajemen lingkungan dan sosial (ESMS).
Dokumen Lembar Fakta dapat diunduh pada tautan berikut:
2_Kalimantan Barat_Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam Produksi dan Manajemen Usaha