2010 / Liputan Media / Media

Published: 18/03/2010

Sumber: matanews.com, Kamis, 18 Maret 2010

 

Jakarta, matanews.com-Anggota komisi II DPR RI dari fraksi Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, sistem suara terbanyak yang digunakan pada Pemilu 2009 lalu tidak bagis bagi calon perempuan.

 

“Ada tiga hal yang tidak dimiliki perempuan, yakni, tidak punya modal ekonomi, modal politik dan modal sosial,” ujar Nurul Arifin dalam seminar memperingati hari perempuan internasional yang diselenggarakan Woman Research Institute di Jakarta, Kamis.

Menurut Nurul, modal ekonomi yang dimaksud, meliputi modal uang yang diperlukan dalam pencalonan. Kemudian modal politik yang meliputi perempaun harus duduk sebagai pengurus partai.

 

“Perempuan harus menjadi pengurus inti partai. Tanpa ini, perempuan akan sulit untuk mencalonkan diri dalam pemilu,” ujar Nurul. Sedangkan modal sosial kata Nurul, butuh popularitas untuk meraih sistem suara terbanyak. “Popularitas menjadi modal bagi perempuan agar bisa bersaing dan menjadi pemenang dalam sistem suara terbanyak,” ujarnya.

 

Ketiga hal itu kata Nurul, tidak bisa dipenuhi dan bahkan menyulitkan perempuan dalam pencalonan menjadi anggota legislatif. Meski demikian, Nurul juga menilai sistem suara terbanyak memiliki kelebihan dimana sistem ini mampu mendorong modernitas partai. “Karena kader-kader partai tidak lagi bergantung sepenuhnya pada parpol. Kompetisi jadi lebih adil dan caleg lebih dekat dengan masyarakat,” kata Nurul.(*cdr/z)